Mbak Naomi Yth,
Anak sulung saya sekarang berusia 4 tahun, dan tahun ajaran ini sudah masuk Taman Kanak-Kanak. Satu bulan si kecil sudah merasakan bangku sekolah, namun ia maih terlihat takut-takut. Saya harus menjaganya dari pagi hingga pulang sekolah dan tak mau ditinggal barang sebentar saja.
Pernah saya mencoba keluar dari kelasnya, tapi ia malah nangis sampai gurunya kebingungan. Esok paginya ia malah sesak napas Mbak, karena ia memang punya asma sehingga tak mau masuk sekolah. Setelah saya bujuk akhirnya mau sekolah dengan syarat saya harus selalu menunggunya.
Saya malu, Mbak. Tinggal saya yang sekarang masih menunggui si kecil di kelasnya. Satu per satu orang tua teman-teman anak saya sudah tak menunggui anak-anak mereka sudah bisa mandiri. Saya dulu memang tak memasukkan anak saya ke playgroup karena khawatir kurang mendapatkan perhatian yang ekstra. Apa ini termasuk salah satu penyebab si kecil takut sekolah? Terimaasih atas jawabannya.
Florentina – KRA
Ibu Florentina yang baik,
Tak sedikit anak yang tiba-tiba mendadak sakit perut, sesak nafas, atau pusing saat hendak masuk sekolah. Raut wajahnya terlihat ketakutan dan biasanya terjadi kepada anak yang baru masuk sekolah, saat musim tes atau ujian, maupun kita lupa mengerjakan tugas. Gejala sakit yang dialami si anak tersebut tidak dibuat-buat, tapi memang benar apa yang dirasakannya. Dan rasa sakit itu hilang jika ancaman tersebut berakhir. Dokter pun tak akan menemukan apa-apa jika memeriksakannya. Pada orang dewasa kondisi seperti ini disebut “stress”. Karena sebenarnya antara tubuh dan jiwa merupakan satu kesatuan yang saling mempengaruhi.
Gejala tersebut di atas disebut juga sebagai fobia sekolah dan harus ditangani secara tepat dan bijaksana. Selain diperiksa secara medis, penyebab yang sebenarnya juga harus diatasi. Tak baik memang menemani si kecil terlalu lama di kelas. Ia harus segera dilatih sedikit demi sedikit agar tidak tergantung pada ibunya. Caranya bertahap, mulanya ditinggal beberapa detik menjauhinya, kemudian di pintu, selanjutnya di luar kelas sambil melihat dari jendela, lalu ke kamar mandi, dan lama-lama ia hanya diantar dan dijemput waktu berangkat dan pulang sekolah. Untuk setiap keberhasilan yang ia capai, Anda harus memberinya penghargaan dengan pujian agar si kecil merasa senang.
Orang tua yang selalu melindungi anaknya terlalu berlebihan merupakan salah satu penyebab yang membuat anak memiliki fobia semacam ini. Anda takut bila terjadi apa-apa jika anak dimasukkan ke playgroup atau bermain bersama teman-temannya di luar. Jika seperti itu mana anak juga dapat merasakan rasa cemas yang Anda alami. Anak pun akan cemas jika ia sendiri ditinggal oleh orang tua atau pengasuhnya, takut dengan guru dan teman-teman baru, takut di tempatramai, dan lain sebagainya.
Anak sulung saya sekarang berusia 4 tahun, dan tahun ajaran ini sudah masuk Taman Kanak-Kanak. Satu bulan si kecil sudah merasakan bangku sekolah, namun ia maih terlihat takut-takut. Saya harus menjaganya dari pagi hingga pulang sekolah dan tak mau ditinggal barang sebentar saja.
Pernah saya mencoba keluar dari kelasnya, tapi ia malah nangis sampai gurunya kebingungan. Esok paginya ia malah sesak napas Mbak, karena ia memang punya asma sehingga tak mau masuk sekolah. Setelah saya bujuk akhirnya mau sekolah dengan syarat saya harus selalu menunggunya.
Saya malu, Mbak. Tinggal saya yang sekarang masih menunggui si kecil di kelasnya. Satu per satu orang tua teman-teman anak saya sudah tak menunggui anak-anak mereka sudah bisa mandiri. Saya dulu memang tak memasukkan anak saya ke playgroup karena khawatir kurang mendapatkan perhatian yang ekstra. Apa ini termasuk salah satu penyebab si kecil takut sekolah? Terimaasih atas jawabannya.
Florentina – KRA
Ibu Florentina yang baik,
Tak sedikit anak yang tiba-tiba mendadak sakit perut, sesak nafas, atau pusing saat hendak masuk sekolah. Raut wajahnya terlihat ketakutan dan biasanya terjadi kepada anak yang baru masuk sekolah, saat musim tes atau ujian, maupun kita lupa mengerjakan tugas. Gejala sakit yang dialami si anak tersebut tidak dibuat-buat, tapi memang benar apa yang dirasakannya. Dan rasa sakit itu hilang jika ancaman tersebut berakhir. Dokter pun tak akan menemukan apa-apa jika memeriksakannya. Pada orang dewasa kondisi seperti ini disebut “stress”. Karena sebenarnya antara tubuh dan jiwa merupakan satu kesatuan yang saling mempengaruhi.
Gejala tersebut di atas disebut juga sebagai fobia sekolah dan harus ditangani secara tepat dan bijaksana. Selain diperiksa secara medis, penyebab yang sebenarnya juga harus diatasi. Tak baik memang menemani si kecil terlalu lama di kelas. Ia harus segera dilatih sedikit demi sedikit agar tidak tergantung pada ibunya. Caranya bertahap, mulanya ditinggal beberapa detik menjauhinya, kemudian di pintu, selanjutnya di luar kelas sambil melihat dari jendela, lalu ke kamar mandi, dan lama-lama ia hanya diantar dan dijemput waktu berangkat dan pulang sekolah. Untuk setiap keberhasilan yang ia capai, Anda harus memberinya penghargaan dengan pujian agar si kecil merasa senang.
Orang tua yang selalu melindungi anaknya terlalu berlebihan merupakan salah satu penyebab yang membuat anak memiliki fobia semacam ini. Anda takut bila terjadi apa-apa jika anak dimasukkan ke playgroup atau bermain bersama teman-temannya di luar. Jika seperti itu mana anak juga dapat merasakan rasa cemas yang Anda alami. Anak pun akan cemas jika ia sendiri ditinggal oleh orang tua atau pengasuhnya, takut dengan guru dan teman-teman baru, takut di tempatramai, dan lain sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar