Dokter Ester Yth,
Anak saya perempuan, umur 19 tahun, saat ini kuliah di Jogja. Karena di Jogja kost, biasanya makan sehari-hari tidak seperti di rumah, selalu beli jadi, matang atau makan di warung. Akhir-akhir ini saya sering mendengar dan membaca di media massa, kalau sedang terjadi serangan penyakit Hepatitis A, yang ditandai mata kuning, kulit dan kuku juga kuning. Seingat saya dulu, entah beberapa tahun yang lalu, di jogja pernah ada kejadian penyakit Hepatitis A, yang terutama menyerang mahasiswa. Saya jadi kuatir dengan anak saya. Bagaimana dok cara mencegah penyakit hepatitis A? apa bedanya dengan hepatitis B dan C? anak saya sudah imunisasi hepatitis B waktu bayi, mungkinkah bisa terserang hepatitis A? bagaimana penularan hepatitis A dan B serta C? mana yang lebih berbahaya dan menyebabkan kematian? Mumpung belum kena, perlukah anak saya diimunisasi dengan vaksin hepatitis B dan C? mana yang lebih menyebabkan kanker hati? Apakah mual-mual dan sakit perut terus adalah gejala awal hepatitis? Terimakasih untuk jawaban dokter.
Ny. BL, di Karanganyar
Jawaban:
Ny. BL, di Karanganyar
Virus hepatitis A menular melalui makanan dan minuman, sedang virus hepatitis B dan C melalui kontak dengan cairan tubuh. Tidak semua orang yang tertular virus hepatitis akan menderita sakit hepatitis, karena ini sangat tergantung daya ahan tubuh masing-masing. Seseorang bisa menjadi sakit hepatitis A, bila makan dan minumnya tercemar virus hepatitis A, dan daya tahan tubuhnya lebih rendah dibanding kekuatan virus, karena belum mempunyai kekebalan terhadap virus hepatitis A. imunisasi hepatitis yang dilakukan waktu bayi hari pertama lahir, dilanjutkan tiga kali lagi melakukan program imunisasi yang diwajibkan pemerintah, adalah hepatitis B, bukan hepatitis A, sehingga tidak mampu untuk melawan virus hepatitis A. untuk memperoleh kekebalan tubuh terhadap virus hepatitis A. untuk memperoleh kekebalan tubuh terhadap virus hepatitis A, seseorang perlu divaksinas dengan vaksin hepatitis A. mereka yang telah vaksinasi hepatitis B tidak kebal terhadap hepatitis A.
Untuk mencegah hepatitis A, tentunya dengan memilih makanan dan minuman yang bersih, higienis, dan jangan lupa membiasakan diri cuci tangan dengan sabun dan cara yang benar. Karena vaksinasi hepatitis A belum masuk program pemerintah kita, maka orang tua yang ingin anaknya terlindung dari hepatitis A meminta vaksinasi ini ke dokter keluarga atau rumah sakit terdekat.
Sedangkan orang yang sudah menderita hepatitis A dan sembuh, tidak perlu lagi menajani vaksinasi hepatitis A karena kekebalan terhadap hepatitis A bertahan seumur hidup.
Penyakit hepatitis A gejalanya lebih hebat dari pada yang lain, namun sebagian besar penderita hepatitis A akan sembuh sempurna dan tidak menjadi kronis. Hanya sebagian kecil saja yang terjadi kolestasis yakni tersumbatnya cairan empedu, dimana mata menjadi amat kuning, karena bilirubinnya tinggi sekali. Namun, keadaan ini membaik, mungkin perlu waktu agak lama. Virus hepatitis A akut, biasanya menjadi kronis, sedang sebagian kecil hepatitis B dapat menjadi kronis. Sedangkan hepatitis C akut lebih banyak menjadi kronis.
0 komentar:
Posting Komentar