Jumat, 10 Oktober 2014
0 komentar

SUSAHNYA MENGENDALIKAN TEMPRAMEN

22.01
Saya adalah seorang ayah dari dua putri yang cantik, dan seorang suami dari istri yang penyayang dan sabar. Namun sayang, saya sendiri merasa tak bisa berbuat sempurna untuk mereka. Saya punya tempramen yang keras dan mudah marah, Mbak. Sedikit saja tersenggol masalah, saya bisa marah besar. Tak peduli dengan keluarga sendiri ataupun orang lain, bahkan yang belum kenal. Sebenarnya saya ingin mengeram emosi marah saya, tapi rasanya sulit sekali. Memang saya ini dibesarkan dari keluarga yang keras, Mbak. Kedua orang tua dulu sering bertengkar hebat dihadapan saya, mungkin ini yang menyebabkan saya menjadi seperti ini.
Sebenarnya saya kasihan dengan istri dan anak yang selalu saja harus menghadapi saya dengan tempramen pemarah ini. Saya juga takut jika hal ini nanti berpengaruh pada perkembangan kedua putri saya. Usaha apa yang bisa saya lakukan untuk mengobati amarah yang berlebihan ini, Mbak? Usia saya sudah menginjak ke empat, rasanya tak bijaksana kalau sedikit-sedikit saja marah.
Bpk. Zaelani – BYL

Bpk. Zaelani yang syaa hormati,
Pertama-tama saya ungkapkan rasa salut saya pada Anda yang mau menyadai bahwa tindakan yang Anda lakukan tersebut menyakiti orang-orang di sekitar Anda. Karena banyak lho Pak, yang malah menyalahkan orang lain atas amarahnya, menganggap bahwa marahnya tersebut dikarenakan oleh orang lain di sekitarnya. Benar sekali bahwa kemarahan yang tidak wajaryang sering menghinggapi Anda harus segera diatasi, karena teman-teman dan keluarga Anda akan selalu hidup dalam ketakutan ketika bersama Anda.
Coba renungkan, peristiwa-peristiwa yang membuat Anda marah itu seringkali hanya masalah sepele. Memang biasanya demiian, karena sumber utama kemarahan Anda tidak berasal dari kondisi Anda saat ini, tetapi pada masa lampau. Anda katakan bahwa masa kecil Anda selalu melihat atau bahkan mungkin mengalami hal-hal yang bersifat kekerasan, utamanya dalam keluarga. Dalam kondisi tersebut sebenarnya Anda memendam rasa amarah dan benci, namun hanya dipendam karena tak mungkin dikeluarkan. Nah, saat dewasa ini Anda merasa aman untuk bisa meluapkan amarah tersebut. Penyebab lainnya adalah rasa tidak dicintai, ditinggalkan orang yang dicintai, diperlakukan tidak adil, dan kondisi serupa yang membuat seseorang tak bisa mengungkapkan amarahnya.
Untuk mengobati tentu saja harus menyelami apa penyebabnya. Anda dapat menggunakan metode meditasi atau perenungan untuk belajar mengomunikasikan perasaan-perasaan Anda dengan cara yang tepat. Jika kemarahan sudah dalam tahap kronis, maka harus ditangani oleh Psikolog atau Psikiater yang memiliki terapi khusus untuk penyembuhan. Misalnya saja dengan latihan emosional terkontrol, seperti  psikodrama atau menjerit ke bantal secara intensif akan menolong Anda menghilangkan kemarahannya menjadi kebencian, dan akhirnya menghasilkan penyembuhan. Salam hangat.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer
Top