Tanya:
Dokter Ester Yth, Beberapa waktu yang lalu,
teman sekantor saya operasi usus buntu. Semula gejalanya nyeri perut bagian
bawah dan kumat-kumatan. Bila diperiksakan ke dokter perutnya kata dokter
kulik, setelah diberi obat sembuh. Sampai beberapa kali kolik, akhirnya dokter
menyarankan operasi. Waktu itu badannya panas tinggi dan nyeri perut, sampai
keluar keringat dingin. Setelah dioperasi, tidak pernah kolik lagi perutnya. Yang
saya tanyakan adalah, bagaimana ciri-ciri orang sakit usus buntu? Apa
gejala-gejala usus buntu? Bagaimana cara mencegah usus buntu? Apa usus buntu
harus dioperasi? Apa makan cabe dan jambu biji bisa menyebabkan usus buntu?
Penyebab usus buntu itu apa?
Terima kasih dok untuk jawabannya.
Jawaban:
nnLita di Ngawi,
usus buntu yang mengalami injeksi dalam
bahasa medisnya adalah appendicitis.
Usus buntu adalah struktur berbentuk cacing yang menjuntai dari usus besar. Struktur
kecil ini dapat meradang, bengkak dan penuh dengan nanah. Keadaan ini disebut appendicitis.
Appendicitis
biasanya menimbulkan sakit perut akut
(mendadak) mulai disekitar pusar dan menetap disebelah kanan bawah perut Anda.
Gejala ini biasanya berkembang selama 12-24 jam. Biasanya disertai hilangnya
nafsu makan, mual-mual, muntah-muntah dan dorongan untuk buang air besar dan
kentut.
Meskipun radang usus buntu dapat menyerang
segala usia, tapi radang usus buntu umumnya terjadi antara umur 10 tahun-30
tahun. Bila usus buntu terinfeksi dapat pecah dan menimbulkan infeksi berat,
bahkan ke seluruh abdomen (perut) sehingga perlu dioperasi segera. Segera ke
dokter untuk mendapatkan pertolongan bila Anda menduga kena radang usus buntu.
Mengenai apa penyebab usus buntu terinfeksi sebenarnya kuman-kuman dan bakteri
dalam usus, yang menetap di usus buntu, dan berkembang biak di sana, sehingga
terjadi infeksi. Faktor-faktor pencetus yang mendukung terjadinya infeksi
adalah kebiasaan hidup yang buruk, yaitu: suka dan sering menahan buang air
besar, sering sembelit atau tidak lancar buang air besar, atau buang air besar
tidak lancar dan adanya diare atau infeksi usus yang tidak diobati denan
tuntas, sehingga memungkinkan, kuman-kuman dan bakteri berkembang biak di dalam
usus buntu. Untuk itu saya sarankan jangan menahan buang air besar, agar
mencegah infeksi usus buntu.
Pencegahan yang lain adalah banyak minum air
putih dan makanan berserat, sayur dan buah-buahan agar buang air besar lancar,
setiap hari. Pencegahan berikutnya
adalah bila diare harus segera diobati dengan tuntas.
0 komentar:
Posting Komentar